Persiapkan Dengan Dini Pernikahan Anda Menunda Menikah ? Ketika Hari 'H' Semakin Dekat Hilangkan Mitos-Mitos Kuno Mengenai Perkawinan Ajak Dia Berkomitmen Lebih Jauh Tips Wajah Cantik 10 Jurus Meningkatkan Kemesraan Jalan Menuju Kebahagiaan Menggapai Hubungan yang Sehat |
|
Hilangkan Mitos-Mitos Kuno Mengenai Perkawinan
Ada sebagian orang yang mengartikan pernikahan sebagai komitmen untuk menghabiskan sisa hidup bersama yang itu-itu juga. Akibatnya, perkawinan jadi tampak menyeramkan.
Memasuki lembaga pernikahan bisa dianalogikan dengan terjun payung. Anda tahu parasutnya tersedia, tapi ketika tiba waktunya meloncat, badan dan pikiran rasanya amat tegang. Tiba-tiba Anda sudah resmi menjadi istri dari pria tercinta.
Sebenarnya menikah itu menyenangkan. Dan bisa membuat pria dan wanita hidup lebih lama. Kata orang, perkawinan yang sukses membutuhkan kerja keras kedua belah pihak secara terus menerus. Tapi jangan khawatir, tak sekeras yang Anda bayangkan. Bagaimanapun, menikah adalah sebuah kenikmatan. Karena:
Bertengkar
Pertengkaran antara pasangan yang belum menikah adalah tanda-tanda buruk menuju perpisahan. Namun agak lebih mudah pada yang sudah menikah. Suami istri bisa bertengkar dengan bebas, tanpa resiko putus. Rasa aman ini, membuat Anda bereksperimen dengan alasan-alasan yang sudah lama tak pernah Anda kemukakan lagi sejak berhenti bertengkar dengan orang tua. Seperti kata-kata ‘Saya bukan milikmu, yang bisa seenaknya disuruh-suruh!’. Debat yang cukup sering justru jadi tanda ‘hidupnya’ sebuah perkawinan. Saat yang harus ditakuti adalah ketika semua berubah menjadi dingin dan salah seorang dari Anda memilih untuk diam. Sebab persoalan akan terpendam dan tak terselesaikan. Namun, ingatlah setiap pasangan mempunyai cara yang berbeda dalam memecahkan masalah.
Berbagi
Pernikahan yang baik menerapkan sistem hubungan sejajar. Berarti, Anda berdua sama-sama punya peluang menghadapi situasi tak enak yang mungkin muncul. Hal ini sungguh berguna, mengingat begitu banyak rutinitas dalam berumah tangga. Bayangkan saja kalau mencuci piring selalu menjadi tugas Anda. Padahal pada saat itu Anda sedang kelelahan. Atau ketika mengganti popok si kecil di tengah malam, tidak adil rasanya jika Anda mengerjakannya sendirian. Namun, selain berbagi tugas, pasangan pun wajib berbagi kebahagiaan. Jika pasangan mendapat promosi, pujilah dia. Atau ketika Anda mendapat bonus, nikmati bersamanya.
Perhatian
Tak banyak orang yang mau menemani dan mendukung pasangan melewati masa-masa buruk. Padahal perhatian di masa suram sangat besar dampaknya bagi pasangan. Dan jika hadir saat diperlukan, Anda akan tampak sempurna di mata pasangan. Anda cukup memasang telinga dan mendengarkan si dia mencurahkan isi hatinya. Setelah itu, berikan pendapat. Hati-hati, jangan membuatnya tersinggung. Sebab, orang yang sedang bersedih, perasaannya jauh lebih sensitive. Supaya pernikahan berjalan lancar, jagalah agar kebutuhan emosional pasangan selalu terpenuhi.
Berkencan
Menikah berarti memiliki teman kencan seumur hidup. Walau ini bukan alasan yang bagus untuk menikah, paling tidak Anda tahu dengan siapa akan menghabiskan weekend atau malam tahun baru nanti. Pasangan Anda, tak hanya siap menjadi teman di setiap saat, tapi juga sebagai sahabat saat Anda berada di pesta yang sangat asing bagi Anda. Dia juga akan selalu penuh toleransi, sabar, dan kemungkinan besar selalu mengeri keinginan Anda.
Terus terang
Romantisme adalah hal utama dalam perkawinan. Setelah itu, kejujuran. Ada perbedaan yang jelas antara suami dan pacar. Suami dapat berkata jujur tentang seberapa jelek, membosankan, gagal, bodoh, atau betapa kekanak-kanakannya Anda pada saat-saat tertentu. Memang tidak menyenangkan, tapi ini yang Anda perlukan. Apalagi kalau diucapkan dengan rasa humor, hal terpenting ketiga dalam perkawinan.
Berbohong
Pernikahan yang jujur, sama dengan mobil bebas polusi. Secara ilmiah, memang memungkinkan. Tapi, prototipenya terbatas pada model yang unik. Demikian juga dengan pernikahan. Perkawinan yang kuat, membutuhkan strategi kecil-kecilan atau sedikit kebohongan. Dusta macam ini bisa disebut white lies. Karena tak semua hal harus diceritakan secara jujur. Ada hal-hal tertentu yang lebih baik disimpan sendiri, demi keutuhan perkawinan.
Tumbuh Dewasa
Menikah tak langsung menjadikan Anda lebih dewasa. Tetapi menuntut kita bertingkah dewasa. Dulu, mungkin Anda tak peduli mengganti tirai jendela atau mencari bahan untuk sofa. Kini, setelah menikah, Anda jadi sangat peduli. Tahu-tahu hal iti jadi kebiasaan rutin yang menyenangkan. Dan membuat ita lebih bertanggung jawab terhadap urusan rumah.
Anak
Keberadaan anak-anak memang bukan hal yang mudah untuk dihadapi, tetapi kehadirannya sangat membawa arti dalam perkawinan. Selain hal-hal menyebalkan tentang kenakalan anak, mereka dapat menjadi kawan yang menyenangkan, membuat Anda bahagia dan selalu merindukan rumah. Tak mungkin rasanya menikah tanpa memikirkan anak. Sebuah perkawinan akan jauh lebih lengkap dengan kehadiran anak. Namun dibutuhkan kesiapan mental dalam membesarkan mereka. Anda berdua harus dapat membesarkan, menjaga, mendidik, mengarahkan, dan merawat mereka dengan baik. Untuk bekal hidup mereka nanti. (Kosmopolitan)
|